Love story
part I
Angan melayang jauh disaat aku pertama kali melihatmu, senyum manismu membuat hatiku terasa nyaman dan tentram, selalu berharap
senyum itu akan hadir hanya untukku, hanya untukku, dan hanya untukku. Bangga rasanya hati saat
kau membalas sapaanku, menegur, dan memanggil namaku. Saat itu, aku masih bersamanya, namun tak bisa dipungkiri
senyum itu selalu ada didalam ingatan memoriku, kau kukenal jauh sebelum kau
mengenalku,
Aku hanya
dapat melihat senyum itu dari kejauhan, yang tak tampak dan tak jelas dan tak pernah kau
ketatuhi. Disaat aku terluka dan menangis bersedih, dan terpuruk, hanya ada
satu alasan yg membuatku bangkit, dan merasa kuat, yaitu... KAMU, dan lagi lagi aku hanya
dapat merasakan kehadiranmu dalam mimpi indahku, dimana aku dan kamu bersatu dan aku
adalah orang yang paling beruntung dapat memiliki senyuman manismu, tapi.... semuanya hanya sekedar mimpi sang putri tidur
yang tak mungkin jadi nyata...
Hari – hari
terus ku lalui, aku hanya dapat melihat mu dalam media sosial yang berjarakkan antara kau dan aku, tanpa kau
ketahui, tanpa kau sadari, aku menyimpan rasa secara diam – diam untukmu,
rasa yang semestinya tak ku punyai, biarkan rasa ini mengalir secara perlahan aku berfikir pasti akan hilang,
karena ini hanya sebatas mengagumi, dan bukanlah cinta.
Dan seiring
waktu berjalan, entah apa ini kebetulan ataukah memang jalan tuhan, kau hadir tanpa
terduga sebelumnya, hadir dalam temanku, sahabatku, kamu mncoba bercerita
banyak tentang hidupmu, perjalananmu, dan aku mencoba untuk menjadi pendengar setia untukmu, betapa senangnya hati ini, kamu yang dulu hanya ku impikan, untuk menjadi teman saja, sekarang sudah terasa dekat dan ini
nyata....
Perhatianmu
terhadapku, membuatku merasa ada yang berbeda dalam pekenalan kita, kita semakin dekat
dan kamu menunjukan perhatianmu seakan – akan sepasang kekasih, tapi aku tak
terlalu menanggapi, karena bagiku, menjadi milikmu hanya ada dalam mimpiku
saja, kamu yang selalu mengisi kekosongan hati, hari – hari ku terasa berarti
saat kehadiranmu, dan rasa yang sempat aku buang, ternyata masih sedikit tersimpan, dan kini, kembali lagi disaat
kau berada disisiku.
Saat – saat
yang tak pernah kuduga yang tak pernah aku bayangkan, kata cinta yang di hatimu terucap dengan lantang dari bibirmu. Namun aku menghela, karena aku masih saja mengabaikan bahwa semua ini
hanya mimpi untukku. Seorang yang begitu istimewa dimataku, dan kini ia
mncintaiku ? apakah benar?.., kulupakan, namun kau selalu saja memperlihatkan bahwa engkau ingin memilikiku, apa daya rasa ini telah
jatuh ke hatiku, aku juga sangat menyangimu.
Hari – hari
yang kami lewati, terasa indah, dan aku merasa aku wanita yang beruntung dapat
berada disampingmu sebagai kekasihmu. Hidupku terasa sempurna, setelah sekian lama hati ini memendam luka yang terlalu
dalam, kau hadir tanpa paksaan, kau mengisi kekosongan hati ini. Sungguh aku
sangat menyayangimu
Ketakutan
kehilanganmu hadir seketika menghantui malamku, hati bertanya... apakah perasaanmu sama tulusnya seperti hatiku ? tapi aku abaikan
ketakutan itu dengan perhatian yang engkau ciptakan, dan betapa berbunganya hati ini, engkau yang dulu aku lihat dari kejauhan ,
sekarang ada di genggamanku, dipelukku, dan disampingku,
Dan meski
akhirnya kau meninggalkan ku tanpa alasan yang tak jelas, namun pertemuan ini
tak ku sesali, akan menjadi kenangan terindah untukku, dan untuk hidupku, akan ku kenang selamanya,
sampai akhirnya tuhan mempertemukan kita di kisah yang berbeda, ntah sebagai
pendamping hidup ataupun sebagai teman dan sekaligus mantan terindahku.
Yogyakarta, 28
Oktober 2013
part II
Haii kau
mantan terindahku… apa kabar dirimu yang jauh dari pandanganku tapi kau selalu
dekat di hatiku, sudah setahun silam selepas kau pergi dari kehidupan ini, aku
pun selalu berbesar hati untuk selalu menjadi teman cerita meski status kita
sudah berbeda. Banyak cerita yang ingin kubagi bersamamu, tapi ahh…. Sudahlah
lupakan saja keinginanku yang tak pantas ku bahas lagi di 1 tahun pertama ini
hhee… kekuatan hati yang ntah apa artinya, meski kau tinggalkan tanpa alasan
dan rasa sakit mungkin bisa dikatakan mendalam tapi semua perasaan itu aku
telan mentah-mentah dan aku jadikan sebagai motivasi untukku memulai kehidupan
yang baru. Dihantui bayang-bayangmu mungkin makananku tiap malam jika akan
tertidur dan memulai mimpi, namun lagi-lagi aku tak menghiraukan semua itu, aku
bertekad untuk selalu kuat lebih kuat dan semakin kuat lagi. Didalam fikiranku
hanyalah ingin membuktikan kepadamu bahwa aku seorang perempuan yang kau
tinggalkan dengan begitu saja akan menjadi perempuan yang hebat, yang dewasa,
yang mempunyai mimpi dan cita-cita. Tapi.. semakin kuat aku menjadikan
keputusan ini sebagai motivasi semakin kuat pula feelingku terhadap kehidupan
kamu walaupun tak kupandang secara langsung. Hahah lucu memang yang kurasakan,
ada-ada saja yang membuat aku mengingatmu kembali. Mulai dari aku melihat
senyum yang sama, tingkah yang sama dan sosok kamu di mataku terasa dekat, iyaa
sangat dekat sekali. Do’a adalah satu caraku untuk memberi semangat dari jauh
jika kamu terjatuh.
Hingga pada akhirnya kamu menemukan
penggantiku dengan sosok yang mungkin jauh lebih baik dariku, jujur saja aku
bahagia melihat kamu dapat tersenyum manis walaupun itu bukan senyuman untukku
lagi. Ini benar-benar hati yang berbahagia loh yaa bukan kata-kata yang hanya
membuatku tegar saja, dengan caraku mengikhlaskanmu adalah satu cara terbaik
untuk mengikhlaskan semua kenangan kita. Hari demi hari aku lewati hari-hari
dengan melihat keseharianmu melalui media sosial yang aku lakukan dulu ketika
aku mulai mengagumimu, ahh sangat mendramatisir sekali kisah wanita tangguh ini
hahah. Aku selalu tau keseharianmu
ntah mengapa aku seperti dikirimi surat kabar melalui angin tentang
keberadaanmu, tentang kegiatanmu, dan semua tentang kamu. Aku mencoba untuk
tidak memperdulikan semua itu, aku anggap itu semua adalah bagian dari alam
bawah sadarku yang dulunya aku sempat bersama denganmu. Setiap malam aku
memimpikan kehadiranmu dengan kisah-kisah yang berbeda, sampai aku memimpikan
kamu dengan kekasih barumu itu, dan di dalam mimpi itu sangat jelas ada aku,
kamu, dan dia. Disana aku sangat berbesar hati layaknya wanita dewasa yang
memberi motivasi pada kalian yang sedang di mabuk asmara. Aku selalu berdo’a
semoga perempuan yang kini bersamamu bisa membangkitkan semangat dan membuat
kamu menjadi laki-laki yang membanggakan, karena aku tahu.. kamu adalah
seseorang yang membutuhkan dukungan lebih dari orang-orang terdekatmu. Bangkitlah untuk masa depanmu.
28 oktober 2015
part III
Hai... aku tak pernah bosan menyapamu
dalam tulisanku, selamat datang lagi lelakiku, dan ini aku tidak tahu akankah
menjadi indah atau kandas lagi, tiba-tiba kamu mengharapkanku kembali di akhir
tahun ini, aku kebingungan dan tak dapat berbicara apa-apa, aku sedang tak
mencintai siapa-siapa tapi kenapa kau muncul lagi untuk berniat mengisi hati
yang sudah lama kosong dan akan diisi dengan orang yang sempat singgah, yaitu
kamu (lagi), posisiku sedang tak nyaman saat ini, banyak cobaan yang sedang
mengujiku, aku tak tahu apakah tuhan mengirimkanmu lagi untuk menjadi obat
penawar kelelahanku dalam cobaan ini atau malah sebaliknya. Keraguanpun selalu
menghantuiku, maaf aku tak terlalu meresponmu, antara ingin jual mahal dan
takut untuk memulai lagi. Kamu masih seperti dulu yaa yang pandai membuatku
jatuh dalam panah asmara (lagi), campur aduk senang dalam bimbang. Maaf sempat
tak menghiraukanmu lalu kau pergi lagi. Perasaan bersalah sejenak menghantuiku
aku salah tak memperdulikanmu.
9 januari 2016
Aku selalu dihantui merasa bersalah
dan bayang-bayang pesanmu, tidurku tak senyenyak biasanya, hari-hariku juga tak
berjalan dengan seperti biasanya. Aku selalu memikirkanmu, walaupun aku takkan
pernah tahu apakah kamu juga memikirkan hal sama sepertiku. Aku berfikir dan
tanyakan pada hati, yaa karena rasa sayangku masih ada untukmu, ketulusan in
ternyata masih sama seperti dulu, rasa ini tak pernah berubah hanya saja waktu
yang memudarkan semuanya. Kamu datang dan pergi dalam kehidupanku sudah menjadi
tamu setiap kali jiwa hidup ini.
Okeeyy aku
beranikan untuk mengatakan ini kepadamu walau mungkin kamu takkan
menanggapinya.. tapi aku bahagia dan aku sangat berbahagia saat itu, prediksiku
salah, karena kamu menunjukkan rasa bahagia memilikiku kembali. Jujur saja aku
merasakan jatuh cinta lagi saat itu, jatuh cinta untuk kedua kalinya pada orang
yang sama, syukur tiada hentinya do’a yang selalu aku panjatkan terkabulkan oleh
Allah. Aku akan menjadi yang terbaik untukmu, aku akan selalu mendampingimu
walau hanya via phone, aku selalu mengingatkanmu tentang kebaikan karena hanya
itu niatku menjalin hubungan denganmu, untuk sama-sama mejadi lebih baik, dan
kamu juga mengerti itu..
Waktu
berlalu... kamu berubah, kehangatan itu berubah menjadi es yang sangat dingin,
kabarku kau hiraukan, pertanyaanku tak kau jawab, pesanku kau abaikan. Sempat
emosi... tapi hati telah berjanji untuk tidak egois dalam hubungan ini, aku
fikir kau butuh waktu untuk semua ini, aku tahu kamu jenuh dan bosan dengan
hubungan yang berjarak terlalu jauh ini. Aku memberimu waktu untuk kau berpikir
dan aku juga mengintrospeksi diriku sendiri.
09 April 2016
Kamu hilang... ditelan waktu
berbulan-bulan... kamu seakan-akan lupa ingatan dan tak pernah mengingatku
lagi, shock, sakit, buyar, menyesal, campur aduk itu yang aku rasakan saat itu,
kutunggu kau dengan selalu berfikir positif, saat itu aku seperti manusia yang terganggu
jiwanya. Kutunggu kau saat dibulan kelahiranku, aku malah berkhayal kau pergi
hanya ingin memberikanku kejutan di bulan kelahiranku dan aku berkhayal hadiah
terindah untukku adalah melihat kau berdiri didepan kamar kosku dikota jogja
ini. Tapi khayalan hanya akan menjadi khayalan dihidupku, aku benar-benar
rapuh, psikisku tak kuat menahannya. Kutak tahu harus bercerita dan meluapkan
kepada siapa, aku bingung, aku sendiri, menahan sakit sendiri, menahan tekanan
yang luar biasa.
Akhirnya
kuluapkan dengan ceritakan semua apa yang ada dihatiku kepada saudara
perempuanmu, setidaknya dia dapat sampaikan pesan terakhirku untukmu walaupun
mungkin kau tak juga menghiraukannya, aku seperti manusia terbodoh didunia, aku
tidak tahu apa salahku sehingga kau tega seperti itu dan memberikan harapan
yang benar-benar tak bisa kau lakukan. Aku hancuur, hatiku hancur sehancur
hancurnya. Maaf untuk saat ini aku tak bisa memaafkanmu.
09-17 Mei 2016
Puncak patah hatiku yang kedua
kalinya pada orang yang sama... terdengar bodoh memang, tapi ini yang aku lakukan
dan aku harus terima konsekuensinya. Aku selalu menanggapi dengan pikiran yang
positif. Tapi psikisku mengatakan bahwa ini sudah keterlaluan, dan ini tak bisa
dimaafkan, salah satu cara agar aku dapat melupakan semua tentang kamu adalah
dengan menghapus semua yang berkaitan tentang dirimu, semuanya.. semuanyaa...
happy birthday to me.. hadiah terindah untuk diriku sendiri adalah aku harus
bertahan dan berdiri kokoh saat badai yang sama datang, aku sudah melewati ini
berkali-kali, dan kali ini aku harus benar-benar kuat!.
18 Mei 2016
Waktu terus
berjalan, lama waktu aku mulai bisa melupakan dan tak ingin menyinggung
sedikitpun tentangmu, aku merefresh pemikiranku, ada yang salah pada dirimu,
ntah pada masalalu mu, masa kecilmu, kali ini aku tak terkontaminasi dengan
rasa yang aneh itu.. niatku baik ingin menjadikanmu sahabat yang bisa kubantu,
habislah rasa, matilah rasa. Membuatku benar-benar tak berniat untuk menjalin
hubungan dengan siapapun, just friend for happiness, for my self and for some
people.
09 juni 2016
part IV
Hey.... kenapa kamu terus mencoba
membuka kenangan lalu lagi? Apa maksudmu? Kau curi dimana nomer handphoneku?
Mengapa kamu selalu hadir saat hati ini sudah mulai padamu? ... pagi hari
sebelum keberangkatanku menuju kampung halaman, kamu menghubungiku lagi.
Saat itu
kamu dengan ketidakrasabersalahanmu memberi kabar, dan menyapaku seakan-akan
aku ini masih milikmu, dan seakan-akan tak terjadi apa-apa, seakan-akan aku
adalah tempat pulangmu saat kau jenuh dengan dunia luarmu. Ketika dunia luarmu
kembali indah maka aku kau tinggalkan lagi. Heyy.... aku manusia, bukan manusi
setengah dewa yang bisa kuat dengan semua hantaman.. okee aku berbesar hati
lagi dan lagi kepada dirimu. Ku terima pesanmu dengan senyuman damai. Aku
mengikuti apa maumu, tapi aku benar-benar tak inginkan kamu lagi saat itu. Kau
ajak ku bertemu dan ingin berbicara, lantas apa lagi kesalahanku kali ini
sedang aku sangat terbuka hati untukmu?
Sesampainya
aku di bandara dan menuju pulang, pesanmu sudah antri untuk dibuka di ponselku.
Aku mengabaikannya, setelah sampai barulah aku membalasnya dan aku
memberitahumu bahwa aku sudah sampai di rumah. Saat itu aku tidak tahu apa yang
sedang kamu pikirkan, ntah berniat untuk merobek luka yang masih berbekas ini
atau justru berniat untuk mengobatinya hingga sembuh.
Kita bertemu
dijalan pinggir pantai, saat itu aku bersama kedua adik sepupuku, aku melihatmu
mengendarai motor, sempat terbesit didalam hati kecilku.. ternyata aku masih
bisa bertemu dan melihat wajah lesu yang ada pada dirimu, manusia yang sempat
aku jadikan kekuatan di hari-hariku. Dan sekarang dia hanya manusia biasa yang
akan menjadi sahabatku.
Aku bagga
dengan diriku sendiri saat itu, ternyata aku bisa biasa saja saat berhadapan
dengannya, ternyata rasa itu memang sudah benar-benar mati, rasa rindu pun tak
ada lagi. Kamu ucapkan kata sesal saat itu, karena waktu tak begitu banyak dan
waktu hampir magrib untuk berbuka puasa. Kamu mengatur waktu untuk menjelaskan
semua padaku. Apa yang harus dijelaskan? Apa yang harus aku dengarkan?
Permohonanmu sungguh membuat hatiku luluh, aku manusia yang sangat menghargai
manusia lainnya, berdosa sekali aku jika tidak membiarkan orang lain
menjelaskan apa yang ingin dia jelaskan, karena aku tau rasanya tidak diberi
kesempatan berbicara seperti apa.
23 juni 2016
Malam kedua setelah aku sampai di kota yang menyimpan banyak
cerita itu... kau bersinggah kerumahku, aku benar-benar tak merasakan apa-apa
lagi, yang aku rasakan hanyalah berbicara, dan bercerita banyak tentangku
denganmu tanpa beban, aku bisa bebas tertawa dan mengolok diri sendiri dan
dirimu. Ini yang ku mau menjadi teman ceritamu saja aku sudah sebahagia itu,
aku tak mengaharapkan yang lebih dari itu.
Beberapa
hari ini aku selalu bersamamu, tertawa, candaan, jalan, makan bersama, haha ini
tak kusangka akan menjadi nyata kembali, kupikir sejak itu aku tak akan lagi
melihatmu walaupun dengan status yang tidak jelas tapi aku menikmatinya,
perhatianmu yang selalu aku rindukan dari kejauhan senyummu yang hanya aku
pandangi dilayar kaca. Tapi hari itu adalah hari dimana aku seperti bangkit
kembali, menyembuhkan lukaku sendiri dengan cara yang berbeda, aku tidak harus
membencimu tapi aku hanya membuka hati yang baru untuk kamu yang ternyata masih
kusayangi. Aku tidak ingin mengungkit cerita lama dan mengulang hubungan itu
kembali, tapi.... salah satu diantara kita tidak bisa menahan gejolak asmara
yang ada dihati, aku sudah berusaha untuk santai dan tidak berniat untuk
mengulangnya tapi semua itu terucap dari bibirmu sendiri, kau meyakinkanku akan
hati dan sikapmu.. berat rasanya untuk itu karena ketakutan untuk gagal
menjalin hubungan membuat aku tak ingin menjalin hubungan dengan siapapun
termasuk dengan mu lagi.
Tapiii
yaaa... sebegitu polosnya hati ini, akhirnya perasaanku tak dapat menahan untuk
tidak menerimamu, kuberi kau kesempatan ntah ini untuk yang keberapa kali. Aku
mencoba menjalaninya dengan santai dan tidak terlalu berharap, tapi hari-hari
yang kita jalani membuatku tak bisa menahan betapa masih sayangnya aku padamu, bukan
hanya padamu tapi juga untuk keluargamu, ntah terbuat dari apakah hatiku ini,
sungguh berani dan besar sekali. Saat itu aku sudah mempersiapkan hati yang
sangat kuat untuk berjaga-jaga jika kegagalan itu datang lagi.
Malam itu
saat kau mengajakku ketempat ibumu, kau tahu? Aku sangat bahagia dan seperti aku
adalah wanita yang paling bahagia saat itu, sayang saja suaraku hilang dan tak
bisa ngobrol banyak dengan ibumu, aku berjanji akan kembali kesana jika suaraku
sudah pulih, ntah kapan saja itu untuk menemui ibumu seseorang yang mempunyai
dekapan hangat untuk anak lelakinya ini “kamu” dia luar biasa, sangat luar
biasa.
Aku lupa
akan luka yang kau beri waktu itu, kamu adalah bagian tersakitku dan bagian
besar dari bahagiaku, butuh beberapa halaman jika harus kuungkapkan semua apa
yang aku rasakan kala itu, yang pasti aku merasakan kenyaman saat berada di
sampingmu. Tapi semua itu hanya sementara sudah ku pikirkan dan sudah ku
prediksikan ketika kelak aku kembali ke perantauan, tapi semua kekhawatiran itu
kuhapuskan sejenak dibenakku, karena hari ini, saat ini, aku ingin habiskan
waktu bersamamu menikmati disetiap langkah bersamamu, setiap tawa yang terukir
di antara kita. Yaaa aku pasti akan sangat merindukan setiap detiknya bersamamu
saat aku kembali kepulau seberang nanti.
Sehari
sebelum keberangkatanku.. seperti biasa kamu selalu stay disampingku
memanfaatkan waktu untuk bersama yang nanti akan menjadi salah satu kerinduanku
untuk pulang. Terimakasih sayang, telah melindungiku saat aku sedang bersamamu,
aku pergi bukan selamanya, aku menuntut ilmu untuk masa depan yang kita
rencanakan, karena untuk menjadi seorang isteri dan ibu yang baik untuk
keluarga aku masih kekurangan itu. Sejak itu aku mulai selalu berharap akan ada
kekuatan dan keajaiban yang membuat kami selalu bersama hingga saat yang
dinanti tiba datang menjemput kita menuju jannah.
Disetiap
langkahku... aku selalu berfikir positif dan selalu berbesar hati dengan apapun
itu yang kulakukan, seperti biasa, tugasku mengingatkanmu dalam hal kebaikan.
Menemanimu kala sepimu menghiburmu dengan caraku sendiri meski hanya lewat
telephone ataupun pesan singkat, aku tidak ingin melewatkan seharipun untuk
sekedar satu atau dua kata bicara denganmu. Beda.. memang berbeda.. kamu bedaa
kamu lebih baik dari sebelumnya, kali ini kamu benar-benar konsisten dengan
ucapanmu, godaan demi godaan yang kita hadapi, tapi kita saling mengingatkan
dan mendewasakan diri untuk melewatkan waktu yang dingin itu. Perhatian,
pengertianmu dan kemauanmu yang membuatku luluh, melantunkan sholawat diwaktu
tidurmu adalah hal yang selalu ingin kulakukan setiap malamnya. Ya Allah aku
terjerat, aku terjerat dalam harapan dan khayalan yang belum tentu pasti, aku
berfikir aku perempuan yang belum halal bagimu dan kamu lelaki yang belum halal
bagiku, aku bingung kala itu, aku selalu berdo’a dan meminta yang terbaik
kepada Allah, karena Allah tahu jalan terbaik untuk hubungan ini. Apapun yan
terjadi adalah yang terbaik untukku, untukmu, dan untuk kita..
-mmr-
continued