Minggu, 25 Desember 2016

Jogja istimewa, Bengkulu tercinta

karnaval Nitilaku UGM Yogyakarta
Bagi salah satu mahasiswi perantau dari pulau seberang yang cukup jauh, tentu ada alasan tersendiri mengapa memilih menuntut di pulau jawa. saya Meidiya Ende Repa kelahiran 18 Mei 1996 yang berasal dari desa Tj. Kemuning, Kec. Tj. Kemuning, Kab. Kaur, Prov. Bengkulu, adalah salah satu mahasiswa yang merantau di pulau jawa untuk menuntut ilmu, memang dari awal menginginkan menuntut ilmu di pulau jawa selain karena kakak saya juga kuliah di jogja, saya ingin mendapatkan pengalaman disini, mengenal orang dari berbagai macam penjuru, mengambil ilmu yang cukup banyak dan pengalaman bersama orang-orang yang tidak saya temui di Bengkulu. awalnya saya menuntut ilmu dijogja hanya diniatkan untuk keuntungan pribadi saya, menambah ilmu untuk pengalaman sendiri, mengikuti banyak kegiatan organinsasi dikampus dan diluar kampus, menyalurkan hobi dan bersosialisasi dengan banyak orang, itu adalah dunia saya, pemikiran remaja yang baru mengenal jogja untuk keuntungan diri sendiri. 

berapa lama kemudian saya dipekenalkan dengan himpunan mahasiswa Kaur yang ada di Jogja, saya mengikuti himpunan itu, dan sekaligus himpunan mahasiswa Bengkulu, awalnya ditawari oleh kakak senior di SMA plus 7 Bengkulu dahulu, saya bergabung di IKPMK-Y dan IKPMB-Y. Di himpunan Bengkulu kota (IKPMB-Y) sudah berbagai kegiatan saya mengikuti, kumpul bareng di 0 km, rapat untuk mendapatkan dana makrab dan muncak gunung  bareng. tapi.. saat itu saya hanya bisa ikut dan mengikuti, belum merasakan apa sih sebenarnya arti dalam mengikuti himpunan tersebut. dan akhirnya saya dan sahabat kurang aktif dengan tugas kuliah sudah berangsur banyak, tetapi saya aktif di himpunan Kaur (IKPMK-Y) mungkin karena kakak saya juga berperan di himpunan tersebut dan mungkin saya lebih nyaman karena yang di dalam himpunan tersebut berasal dari kampung halaman saya. 

sempat berfikir bagaimana cara supaya semua satu Provinsi tetap satu dan tidak ada terpecah belah seakan-akan beda pulau padahal satu ibu. jujur saja semenjak saya mnegikuti berbagai organisasi himpunan tidak banyak yang saya pelajari namun disana saya dapat merasakan bagaimana menjadi seseorang yang tinggal di negeri orang namun tidak ada seorangpun yang dikenal, dari himpunan inilah saya dapat bertemu keluarga saya sekampung halaman dan saling jaga menjagai. 

IKPMPB-Y (ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Provinsi Bengkulu) terbentuk, disana wadah aspirasi semua kabupaten dapat di aspirasikan, menyatukan kepala antar suku dan perbedaan. antusias sekali memang, tapi ntah apa yang membuat saya ketika sudah masuk sebagai salah satu anggota kepengurusan tersebut malah menjadi tekanan dan beban untuk saya sendiri, ditambah jabatan dan tugas saya masih terbagi dengan ranah kampus."santai" itulah yang selalu saya sugestikan pada diri saya, kegiatan apapu itu saya hindari, bukan sengaja mneghindari tapi memang kegiatan yang selalu bentrok dengan kegiatan didalam kampus.

tapi akhirnya dimasa-masa akhir semester ini.. pemikiran perlahan terbuka dan saya harus memilih apa yang harus saya jalani. organisasi himpunan yang tadinya tidak saya mengerti apa maksudnya dan tidak saya hiraukan, semakin kesini saya mulai mencintainya. dulu tidak ada niat sedikitpun untuk kembali ke kampung halaman, tapi... ketika saya meninggalkan orang-orang yang nantinya akan membutuhkan saya, alangkah egoisnya jika saya menikmati ilmu hanya untuk keuntungan pribadi, kecintaan saya terhadap Bengkulu bertambah setelah saya mengikuti salah satu acara yang diselenggarakan oleh UGM yaitu Nitilaku, dimana disana banyak Provinsi di Indonesia menampilkan budaya-budaya mereka, saya terlibat dalam aksi tersebut, entah mengapa .. rasa haru selalu saya resakan, ini bentuk bertambahnya kecintaan saya terhadap Bengkulu, kota kecil yang mempunyai banyak cerita, degan banyak sumber daya alam, manusia dan budayanya. dan mulai saat itu saya tidak lagi menghiraukan apa itu IKPMBY dan IKPMKY, siapa dan dimana yang membutuhkan saya, tentu saya ada disana karena IKPMPBY (provinsi) sudah menyatukan semuanya, dan sejak itu saya menyimpulkan bahwa  pentingnya organisasi bagi mahasiswa, yang perantau tentunya, karena dari sanalah kita dapat belajar dan mengolah SDM mulai dari yang sekecil mungkin, memahami banyak pemikiran, brlajar dari sikap dan sifat seseorang dan belajar untuk berkomunikasi dengan baik.

mungkin ini hanya sebagian SDM yang ikut berpartisipasi, tapi ini tentu wajar... remaja awal masuk kuliah yang masih belum mengerti  apapun, bedanya persepsi, keinginan , dan tujuan dapat mempengaruhi semuanya, tapi inilah saya.. seorang mahasiswa yang mencintai Bengkulu sebagai kampung halaman. ketika kita sudah niat dan banyak keinginan untuk memperbaiki serta membentuk sikap, perilaku dan mental manusia menjadi lebih baik daria segi Knowledge, Skill, dan Attitude, karena saya sebagai mahasiswi akhir Psikologi S1 banyak impian untuk kota kecilku ini (Bengkulu). Jogja memang istimewa, Bengkulu tetap yang tercinta. - M -


Tidak ada komentar:

Posting Komentar