Senin, 12 Desember 2016

the struggle and love





Love story



part I
Angan melayang jauh disaat aku pertama kali melihatmu, senyum manismu membuat hatiku terasa nyaman dan tentram, selalu berharap senyum itu akan hadir hanya untukku, hanya untukku, dan hanya untukku. Bangga rasanya hati saat kau membalas sapaanku, menegur, dan memanggil namaku. Saat itu, aku masih bersamanya, namun tak bisa dipungkiri senyum itu selalu ada didalam ingatan memoriku, kau kukenal jauh sebelum kau mengenalku,
           Aku hanya dapat melihat senyum itu dari kejauhan, yang tak tampak dan tak jelas dan tak pernah kau ketatuhi. Disaat aku terluka dan menangis bersedih, dan terpuruk, hanya ada satu alasan yg membuatku bangkit, dan merasa kuat, yaitu... KAMU, dan lagi lagi aku hanya dapat merasakan kehadiranmu dalam mimpi indahku, dimana aku dan kamu bersatu dan aku adalah orang yang paling beruntung dapat memiliki senyuman manismu, tapi.... semuanya hanya sekedar mimpi sang putri tidur yang tak mungkin jadi nyata...
            Hari – hari terus ku lalui, aku hanya dapat melihat mu dalam media sosial yang berjarakkan antara kau dan aku, tanpa kau ketahui, tanpa kau sadari, aku menyimpan rasa secara diam – diam untukmu, rasa yang semestinya tak ku punyai, biarkan rasa ini mengalir secara perlahan aku berfikir pasti akan hilang, karena ini hanya sebatas mengagumi, dan bukanlah cinta.
            Dan seiring waktu berjalan, entah apa ini kebetulan ataukah memang jalan tuhan, kau hadir tanpa terduga sebelumnya, hadir dalam temanku, sahabatku, kamu mncoba bercerita banyak tentang hidupmu, perjalananmu, dan aku mencoba untuk menjadi pendengar setia untukmu, betapa senangnya hati ini, kamu yang dulu hanya ku impikan, untuk menjadi teman saja, sekarang sudah terasa dekat dan ini nyata....
            Perhatianmu terhadapku, membuatku merasa ada yang berbeda dalam pekenalan kita, kita semakin dekat dan kamu menunjukan perhatianmu seakan – akan sepasang kekasih, tapi aku tak terlalu menanggapi, karena bagiku, menjadi milikmu hanya ada dalam mimpiku saja, kamu yang selalu mengisi kekosongan hati, hari – hari ku terasa berarti saat kehadiranmu, dan rasa yang sempat aku buang, ternyata masih sedikit tersimpan, dan kini, kembali lagi disaat kau berada disisiku.
            Saat – saat yang tak pernah kuduga yang tak pernah aku bayangkan, kata cinta yang di hatimu terucap dengan lantang dari bibirmu. Namun aku menghela, karena aku masih saja mengabaikan bahwa semua ini hanya mimpi untukku. Seorang yang begitu istimewa dimataku, dan kini ia mncintaiku ? apakah benar?.., kulupakan, namun kau selalu saja memperlihatkan bahwa engkau ingin memilikiku, apa daya rasa ini telah jatuh ke hatiku, aku juga sangat menyangimu.
          Hari – hari yang kami lewati, terasa indah, dan aku merasa aku wanita yang beruntung dapat berada disampingmu sebagai kekasihmu. Hidupku terasa sempurna, setelah sekian lama hati ini memendam luka yang terlalu dalam, kau hadir tanpa paksaan, kau mengisi kekosongan hati ini. Sungguh aku sangat menyayangimu
            Ketakutan kehilanganmu hadir seketika menghantui malamku, hati bertanya... apakah perasaanmu sama tulusnya seperti hatiku ? tapi aku abaikan ketakutan itu dengan perhatian yang engkau ciptakan, dan betapa berbunganya hati ini, engkau yang dulu aku lihat dari kejauhan , sekarang ada di genggamanku, dipelukku, dan disampingku,
            Dan meski akhirnya kau meninggalkan ku tanpa alasan yang tak jelas, namun pertemuan ini tak ku sesali, akan menjadi kenangan terindah untukku, dan untuk hidupku, akan ku kenang selamanya, sampai akhirnya tuhan mempertemukan kita di kisah yang berbeda, ntah sebagai pendamping hidup ataupun sebagai teman dan sekaligus mantan terindahku.
Yogyakarta, 28 Oktober  2013


part II
Haii kau mantan terindahku… apa kabar dirimu yang jauh dari pandanganku tapi kau selalu dekat di hatiku, sudah setahun silam selepas kau pergi dari kehidupan ini, aku pun selalu berbesar hati untuk selalu menjadi teman cerita meski status kita sudah berbeda. Banyak cerita yang ingin kubagi bersamamu, tapi ahh…. Sudahlah lupakan saja keinginanku yang tak pantas ku bahas lagi di 1 tahun pertama ini hhee… kekuatan hati yang ntah apa artinya, meski kau tinggalkan tanpa alasan dan rasa sakit mungkin bisa dikatakan mendalam tapi semua perasaan itu aku telan mentah-mentah dan aku jadikan sebagai motivasi untukku memulai kehidupan yang baru. Dihantui bayang-bayangmu mungkin makananku tiap malam jika akan tertidur dan memulai mimpi, namun lagi-lagi aku tak menghiraukan semua itu, aku bertekad untuk selalu kuat lebih kuat dan semakin kuat lagi. Didalam fikiranku hanyalah ingin membuktikan kepadamu bahwa aku seorang perempuan yang kau tinggalkan dengan begitu saja akan menjadi perempuan yang hebat, yang dewasa, yang mempunyai mimpi dan cita-cita. Tapi.. semakin kuat aku menjadikan keputusan ini sebagai motivasi semakin kuat pula feelingku terhadap kehidupan kamu walaupun tak kupandang secara langsung. Hahah lucu memang yang kurasakan, ada-ada saja yang membuat aku mengingatmu kembali. Mulai dari aku melihat senyum yang sama, tingkah yang sama dan sosok kamu di mataku terasa dekat, iyaa sangat dekat sekali. Do’a adalah satu caraku untuk memberi semangat dari jauh jika kamu terjatuh.
            Hingga pada akhirnya kamu menemukan penggantiku dengan sosok yang mungkin jauh lebih baik dariku, jujur saja aku bahagia melihat kamu dapat tersenyum manis walaupun itu bukan senyuman untukku lagi. Ini benar-benar hati yang berbahagia loh yaa bukan kata-kata yang hanya membuatku tegar saja, dengan caraku mengikhlaskanmu adalah satu cara terbaik untuk mengikhlaskan semua kenangan kita. Hari demi hari aku lewati hari-hari dengan melihat keseharianmu melalui media sosial yang aku lakukan dulu ketika aku mulai mengagumimu, ahh sangat mendramatisir sekali kisah wanita tangguh ini hahah. Aku selalu tau keseharianmu ntah mengapa aku seperti dikirimi surat kabar melalui angin tentang keberadaanmu, tentang kegiatanmu, dan semua tentang kamu. Aku mencoba untuk tidak memperdulikan semua itu, aku anggap itu semua adalah bagian dari alam bawah sadarku yang dulunya aku sempat bersama denganmu. Setiap malam aku memimpikan kehadiranmu dengan kisah-kisah yang berbeda, sampai aku memimpikan kamu dengan kekasih barumu itu, dan di dalam mimpi itu sangat jelas ada aku, kamu, dan dia. Disana aku sangat berbesar hati layaknya wanita dewasa yang memberi motivasi pada kalian yang sedang di mabuk asmara. Aku selalu berdo’a semoga perempuan yang kini bersamamu bisa membangkitkan semangat dan membuat kamu menjadi laki-laki yang membanggakan, karena aku tahu.. kamu adalah seseorang yang membutuhkan dukungan lebih dari orang-orang terdekatmu. Bangkitlah untuk masa depanmu.
28 oktober 2015



 part III
Hai... aku tak pernah bosan menyapamu dalam tulisanku, selamat datang lagi lelakiku, dan ini aku tidak tahu akankah menjadi indah atau kandas lagi, tiba-tiba kamu mengharapkanku kembali di akhir tahun ini, aku kebingungan dan tak dapat berbicara apa-apa, aku sedang tak mencintai siapa-siapa tapi kenapa kau muncul lagi untuk berniat mengisi hati yang sudah lama kosong dan akan diisi dengan orang yang sempat singgah, yaitu kamu (lagi), posisiku sedang tak nyaman saat ini, banyak cobaan yang sedang mengujiku, aku tak tahu apakah tuhan mengirimkanmu lagi untuk menjadi obat penawar kelelahanku dalam cobaan ini atau malah sebaliknya. Keraguanpun selalu menghantuiku, maaf aku tak terlalu meresponmu, antara ingin jual mahal dan takut untuk memulai lagi. Kamu masih seperti dulu yaa yang pandai membuatku jatuh dalam panah asmara (lagi), campur aduk senang dalam bimbang. Maaf sempat tak menghiraukanmu lalu kau pergi lagi. Perasaan bersalah sejenak menghantuiku aku salah tak memperdulikanmu.
9 januari 2016



Aku selalu dihantui merasa bersalah dan bayang-bayang pesanmu, tidurku tak senyenyak biasanya, hari-hariku juga tak berjalan dengan seperti biasanya. Aku selalu memikirkanmu, walaupun aku takkan pernah tahu apakah kamu juga memikirkan hal sama sepertiku. Aku berfikir dan tanyakan pada hati, yaa karena rasa sayangku masih ada untukmu, ketulusan in ternyata masih sama seperti dulu, rasa ini tak pernah berubah hanya saja waktu yang memudarkan semuanya. Kamu datang dan pergi dalam kehidupanku sudah menjadi tamu setiap kali jiwa hidup ini.
            Okeeyy aku beranikan untuk mengatakan ini kepadamu walau mungkin kamu takkan menanggapinya.. tapi aku bahagia dan aku sangat berbahagia saat itu, prediksiku salah, karena kamu menunjukkan rasa bahagia memilikiku kembali. Jujur saja aku merasakan jatuh cinta lagi saat itu, jatuh cinta untuk kedua kalinya pada orang yang sama, syukur tiada hentinya do’a yang selalu aku panjatkan terkabulkan oleh Allah. Aku akan menjadi yang terbaik untukmu, aku akan selalu mendampingimu walau hanya via phone, aku selalu mengingatkanmu tentang kebaikan karena hanya itu niatku menjalin hubungan denganmu, untuk sama-sama mejadi lebih baik, dan kamu juga mengerti itu..
            Waktu berlalu... kamu berubah, kehangatan itu berubah menjadi es yang sangat dingin, kabarku kau hiraukan, pertanyaanku tak kau jawab, pesanku kau abaikan. Sempat emosi... tapi hati telah berjanji untuk tidak egois dalam hubungan ini, aku fikir kau butuh waktu untuk semua ini, aku tahu kamu jenuh dan bosan dengan hubungan yang berjarak terlalu jauh ini. Aku memberimu waktu untuk kau berpikir dan aku juga mengintrospeksi diriku sendiri.
09 April 2016



Kamu hilang... ditelan waktu berbulan-bulan... kamu seakan-akan lupa ingatan dan tak pernah mengingatku lagi, shock, sakit, buyar, menyesal, campur aduk itu yang aku rasakan saat itu, kutunggu kau dengan selalu berfikir positif, saat itu aku seperti manusia yang terganggu jiwanya. Kutunggu kau saat dibulan kelahiranku, aku malah berkhayal kau pergi hanya ingin memberikanku kejutan di bulan kelahiranku dan aku berkhayal hadiah terindah untukku adalah melihat kau berdiri didepan kamar kosku dikota jogja ini. Tapi khayalan hanya akan menjadi khayalan dihidupku, aku benar-benar rapuh, psikisku tak kuat menahannya. Kutak tahu harus bercerita dan meluapkan kepada siapa, aku bingung, aku sendiri, menahan sakit sendiri, menahan tekanan yang luar biasa.
            Akhirnya kuluapkan dengan ceritakan semua apa yang ada dihatiku kepada saudara perempuanmu, setidaknya dia dapat sampaikan pesan terakhirku untukmu walaupun mungkin kau tak juga menghiraukannya, aku seperti manusia terbodoh didunia, aku tidak tahu apa salahku sehingga kau tega seperti itu dan memberikan harapan yang benar-benar tak bisa kau lakukan. Aku hancuur, hatiku hancur sehancur hancurnya. Maaf untuk saat ini aku tak bisa memaafkanmu.
09-17 Mei 2016



Puncak patah hatiku yang kedua kalinya pada orang yang sama... terdengar bodoh memang, tapi ini yang aku lakukan dan aku harus terima konsekuensinya. Aku selalu menanggapi dengan pikiran yang positif. Tapi psikisku mengatakan bahwa ini sudah keterlaluan, dan ini tak bisa dimaafkan, salah satu cara agar aku dapat melupakan semua tentang kamu adalah dengan menghapus semua yang berkaitan tentang dirimu, semuanya.. semuanyaa... happy birthday to me.. hadiah terindah untuk diriku sendiri adalah aku harus bertahan dan berdiri kokoh saat badai yang sama datang, aku sudah melewati ini berkali-kali, dan kali ini aku harus benar-benar kuat!.
18 Mei 2016



            Waktu terus berjalan, lama waktu aku mulai bisa melupakan dan tak ingin menyinggung sedikitpun tentangmu, aku merefresh pemikiranku, ada yang salah pada dirimu, ntah pada masalalu mu, masa kecilmu, kali ini aku tak terkontaminasi dengan rasa yang aneh itu.. niatku baik ingin menjadikanmu sahabat yang bisa kubantu, habislah rasa, matilah rasa. Membuatku benar-benar tak berniat untuk menjalin hubungan dengan siapapun, just friend for happiness, for my self and for some people.
09 juni 2016
 
 part IV
Hey.... kenapa kamu terus mencoba membuka kenangan lalu lagi? Apa maksudmu? Kau curi dimana nomer handphoneku? Mengapa kamu selalu hadir saat hati ini sudah mulai padamu? ... pagi hari sebelum keberangkatanku menuju kampung halaman, kamu menghubungiku lagi.
            Saat itu kamu dengan ketidakrasabersalahanmu memberi kabar, dan menyapaku seakan-akan aku ini masih milikmu, dan seakan-akan tak terjadi apa-apa, seakan-akan aku adalah tempat pulangmu saat kau jenuh dengan dunia luarmu. Ketika dunia luarmu kembali indah maka aku kau tinggalkan lagi. Heyy.... aku manusia, bukan manusi setengah dewa yang bisa kuat dengan semua hantaman.. okee aku berbesar hati lagi dan lagi kepada dirimu. Ku terima pesanmu dengan senyuman damai. Aku mengikuti apa maumu, tapi aku benar-benar tak inginkan kamu lagi saat itu. Kau ajak ku bertemu dan ingin berbicara, lantas apa lagi kesalahanku kali ini sedang aku sangat terbuka hati untukmu?
            Sesampainya aku di bandara dan menuju pulang, pesanmu sudah antri untuk dibuka di ponselku. Aku mengabaikannya, setelah sampai barulah aku membalasnya dan aku memberitahumu bahwa aku sudah sampai di rumah. Saat itu aku tidak tahu apa yang sedang kamu pikirkan, ntah berniat untuk merobek luka yang masih berbekas ini atau justru berniat untuk mengobatinya hingga sembuh.
            Kita bertemu dijalan pinggir pantai, saat itu aku bersama kedua adik sepupuku, aku melihatmu mengendarai motor, sempat terbesit didalam hati kecilku.. ternyata aku masih bisa bertemu dan melihat wajah lesu yang ada pada dirimu, manusia yang sempat aku jadikan kekuatan di hari-hariku. Dan sekarang dia hanya manusia biasa yang akan menjadi sahabatku.
            Aku bagga dengan diriku sendiri saat itu, ternyata aku bisa biasa saja saat berhadapan dengannya, ternyata rasa itu memang sudah benar-benar mati, rasa rindu pun tak ada lagi. Kamu ucapkan kata sesal saat itu, karena waktu tak begitu banyak dan waktu hampir magrib untuk berbuka puasa. Kamu mengatur waktu untuk menjelaskan semua padaku. Apa yang harus dijelaskan? Apa yang harus aku dengarkan? Permohonanmu sungguh membuat hatiku luluh, aku manusia yang sangat menghargai manusia lainnya, berdosa sekali aku jika tidak membiarkan orang lain menjelaskan apa yang ingin dia jelaskan, karena aku tau rasanya tidak diberi kesempatan berbicara seperti apa.
23 juni 2016


Malam kedua setelah aku sampai di kota yang menyimpan banyak cerita itu... kau bersinggah kerumahku, aku benar-benar tak merasakan apa-apa lagi, yang aku rasakan hanyalah berbicara, dan bercerita banyak tentangku denganmu tanpa beban, aku bisa bebas tertawa dan mengolok diri sendiri dan dirimu. Ini yang ku mau menjadi teman ceritamu saja aku sudah sebahagia itu, aku tak mengaharapkan yang lebih dari itu.
           Beberapa hari ini aku selalu bersamamu, tertawa, candaan, jalan, makan bersama, haha ini tak kusangka akan menjadi nyata kembali, kupikir sejak itu aku tak akan lagi melihatmu walaupun dengan status yang tidak jelas tapi aku menikmatinya, perhatianmu yang selalu aku rindukan dari kejauhan senyummu yang hanya aku pandangi dilayar kaca. Tapi hari itu adalah hari dimana aku seperti bangkit kembali, menyembuhkan lukaku sendiri dengan cara yang berbeda, aku tidak harus membencimu tapi aku hanya membuka hati yang baru untuk kamu yang ternyata masih kusayangi. Aku tidak ingin mengungkit cerita lama dan mengulang hubungan itu kembali, tapi.... salah satu diantara kita tidak bisa menahan gejolak asmara yang ada dihati, aku sudah berusaha untuk santai dan tidak berniat untuk mengulangnya tapi semua itu terucap dari bibirmu sendiri, kau meyakinkanku akan hati dan sikapmu.. berat rasanya untuk itu karena ketakutan untuk gagal menjalin hubungan membuat aku tak ingin menjalin hubungan dengan siapapun termasuk dengan mu lagi.
            Tapiii yaaa... sebegitu polosnya hati ini, akhirnya perasaanku tak dapat menahan untuk tidak menerimamu, kuberi kau kesempatan ntah ini untuk yang keberapa kali. Aku mencoba menjalaninya dengan santai dan tidak terlalu berharap, tapi hari-hari yang kita jalani membuatku tak bisa menahan betapa masih sayangnya aku padamu, bukan hanya padamu tapi juga untuk keluargamu, ntah terbuat dari apakah hatiku ini, sungguh berani dan besar sekali. Saat itu aku sudah mempersiapkan hati yang sangat kuat untuk berjaga-jaga jika kegagalan itu datang lagi.
            Malam itu saat kau mengajakku ketempat ibumu, kau tahu? Aku sangat bahagia dan seperti aku adalah wanita yang paling bahagia saat itu, sayang saja suaraku hilang dan tak bisa ngobrol banyak dengan ibumu, aku berjanji akan kembali kesana jika suaraku sudah pulih, ntah kapan saja itu untuk menemui ibumu seseorang yang mempunyai dekapan hangat untuk anak lelakinya ini “kamu” dia luar biasa, sangat luar biasa.
            Aku lupa akan luka yang kau beri waktu itu, kamu adalah bagian tersakitku dan bagian besar dari bahagiaku, butuh beberapa halaman jika harus kuungkapkan semua apa yang aku rasakan kala itu, yang pasti aku merasakan kenyaman saat berada di sampingmu. Tapi semua itu hanya sementara sudah ku pikirkan dan sudah ku prediksikan ketika kelak aku kembali ke perantauan, tapi semua kekhawatiran itu kuhapuskan sejenak dibenakku, karena hari ini, saat ini, aku ingin habiskan waktu bersamamu menikmati disetiap langkah bersamamu, setiap tawa yang terukir di antara kita. Yaaa aku pasti akan sangat merindukan setiap detiknya bersamamu saat aku kembali kepulau seberang nanti.
            Sehari sebelum keberangkatanku.. seperti biasa kamu selalu stay disampingku memanfaatkan waktu untuk bersama yang nanti akan menjadi salah satu kerinduanku untuk pulang. Terimakasih sayang, telah melindungiku saat aku sedang bersamamu, aku pergi bukan selamanya, aku menuntut ilmu untuk masa depan yang kita rencanakan, karena untuk menjadi seorang isteri dan ibu yang baik untuk keluarga aku masih kekurangan itu. Sejak itu aku mulai selalu berharap akan ada kekuatan dan keajaiban yang membuat kami selalu bersama hingga saat yang dinanti tiba datang menjemput kita menuju jannah.
            Disetiap langkahku... aku selalu berfikir positif dan selalu berbesar hati dengan apapun itu yang kulakukan, seperti biasa, tugasku mengingatkanmu dalam hal kebaikan. Menemanimu kala sepimu menghiburmu dengan caraku sendiri meski hanya lewat telephone ataupun pesan singkat, aku tidak ingin melewatkan seharipun untuk sekedar satu atau dua kata bicara denganmu. Beda.. memang berbeda.. kamu bedaa kamu lebih baik dari sebelumnya, kali ini kamu benar-benar konsisten dengan ucapanmu, godaan demi godaan yang kita hadapi, tapi kita saling mengingatkan dan mendewasakan diri untuk melewatkan waktu yang dingin itu. Perhatian, pengertianmu dan kemauanmu yang membuatku luluh, melantunkan sholawat diwaktu tidurmu adalah hal yang selalu ingin kulakukan setiap malamnya. Ya Allah aku terjerat, aku terjerat dalam harapan dan khayalan yang belum tentu pasti, aku berfikir aku perempuan yang belum halal bagimu dan kamu lelaki yang belum halal bagiku, aku bingung kala itu, aku selalu berdo’a dan meminta yang terbaik kepada Allah, karena Allah tahu jalan terbaik untuk hubungan ini. Apapun yan terjadi adalah yang terbaik untukku, untukmu, dan untuk kita.. 
-mmr- 
 


continued
 



 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar